SMK Muhammadiyah Mlati Terima Kunjungan Dikmen Sleman untuk Pantau Pembelajaran Berbasis Budaya
Sleman – SMK Muhammadiyah Mlati mendapat kunjungan dari Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Sleman pada Rabu (23/10/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung penerapan Pembelajaran Berbasis Budaya yang diterapkan di sekolah tersebut. Tidak hanya fokus pada proses belajar-mengajar di kelas, Dikmen Sleman juga melihat bagaimana seluruh warga sekolah, termasuk guru dan staf, turut berperan dalam mengintegrasikan budaya lokal ke dalam aktivitas sehari-hari di lingkungan sekolah.
“SMK Muhammadiyah Mlati sudah menerapkan Pendidikan Berbasis
Budaya di mana sekolah mengajarkan berbagai hal mengenai budaya, setiap
sudut-sudut sekolah dipasang hal-hal yang berkaitan dengan Budaya” Tutur
Sumpono S.Ag selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Mlati. Sekolah memasang
beberapa pesan-pesan yang sarat dengan pesan-pesan yang khas dengan budaya, khususnya
budaya yang lekat dengan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan diterapkannya Pendidikan Berbasis Budaya di sekolah, diharapkan seluruh warga sekolah, terutama guru, dapat membimbing siswa agar memiliki budaya ‘Adhi Luhung’. Budaya ini menekankan pentingnya adab dan kesopanan, di mana siswa diharapkan mampu bersikap hormat kepada siapa pun—baik teman sebaya, guru, maupun orang yang lebih tua. Nilai-nilai lokal khas masyarakat Yogyakarta juga menjadi bagian dari pendidikan ini, seperti kebiasaan ‘ngapurancang,’ yaitu berdiri tegap dengan sikap hormat, dan ‘nyuwun sewu,’ ungkapan permisi yang diucapkan saat berpapasan dengan orang yang lebih tua.
Pak Sumpono, S.Ag menyampaikan, “Pembiasaan
budaya ‘Adhi Luhung’ ini nantinya akan diserap dan diterapkan oleh seluruh
warga sekolah, khususnya siswa. Ketika mereka sudah berada di rumah bersama
orang tua, hal ini akan memberikan kesan positif kepada orang tua mengenai
pembelajaran di sekolah yang menekankan budaya baik dan berpengaruh pada
perilaku anak di lingkungan rumah.”
